PARA PENIKMAT MEDIA SOSIAL, SAAT INI.
It's been a long time for me for ignoring you *talk to my blog*
Yeah it's because, no no , no need excuses just me feel bit lazy to write down about my feels. My bad.
Seiring maraknya sosial media, banyak orang yg menggunakannya dengan berbagai versi. Menurut versi gue soscial media now days, be like :
Jaman sekarang itu segala mudah, almost anything. Mau foto ala ala poster bintang iklan? modal handphone dan tutorial editing dari internet juga jadi. Mau bikin tutorial biar menginspirasi orang lain, upload aja ke youtube. Instagram? Mulai dari gallery handphone di upload sampe foto dan video yg bernilai komersil pun banyak.
Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii,
Pernah gak menyadari, bahwa semakin kesini kehidupan sesorang semakin transparant?
Almost anything we did, we posted it. Where you breakfast this morning, where you going last night, what dress you wear. and anything.
Kalo di industri kreatif sekarang, semakin terkenal orang itu semakin setiap jengkal hidupnya bisa dikomersilkan. Bisa dengan membuat daily life mereka atau hanya membuat video apapun yg ada mereka didalamnya.
Nahh, rakyat jelata kek gue ini hanya bisa menikmati atau mengomentari apa yg mereka suguhkan. Kalo gue pribadi, mengomentari mereka cuman dengan kekuatan batin. Cuman batin aja, lagian kalo gue pribadi "if i can't do like they did, at least i'll not spread hate by judging them in every their post". Gak ngerti? nah kan bisa google translate lah, orang bisa beli smartphone dan kuota, belajar aja gak mau.
Galak? Biarin. Orang ustad sama ustajah aja banyak yg nyinyir kok. Apalagi yg remahan biskuit kaya gue.
Gak bisa ya ingetin orang lewat jalur pribadi instead of "WOY BANGSAT, MASUK AJA KE NERAKA MALU MALUIN AGAMA LO".
Permisi, situ agamanya apa ? Bawa bawa agama tapi komen bar bar gitu?
Setau saya, agama manapun mengajarkan kebaikan dan tutur yg santun *ngemil tasbih*
"ASTAGHFIRULLAH MBAK, DOSA TAU BUKA BUKA AURAT KAYAK BEGITU. INGET AKHIRAT NJING"
Iya, boleh kok mengingatkan, tapi kan bisa bahasa yg kalem. Lagian kan bisa lewat jalur pribadi. Kalo sekiranya jalur pribadi gabisa, ya jalan terakhir didoakan untuk kebaikanya. BUKAN MALAH DISUMPAHIN. hishhhhh.
Disini gue curhat aja curhat, gak menyinggung manusia baik manapun. Cuman menyinggung manusia-manusia yg gak punya etika di dunia maya.
Atau malah terkadang bicara kasar kayak gitu gak buat apa-apa. Iya gak buat apa-apa, tujuan nya cuman caper. Cuman mon maap nih ya, yg baca bukan cuman idola situ, cuman orang2 lain juga. Yg malu siapa? ya situ.
Siklusnya kadang begini :
Bikin akun palsu - komen kasar sana sini - balesin komen yg nyiyir dia - perang komen - pas dibuka ig nya - akun bodong.
Atau
Punya acc bener - buat komen kasar/nyeleneh - perang komen - pembelaan diri sendiri - akunnya diprivate - pas dilaporin ke polisi - KICEP.
Yahhhh begitulah kehidupan dunia maya. Ya self reminder, tetep belajar, belajar etika dalam menggunakan internet. Lebih selektif untuk memosting sesuatu. Lebih banyak membaca. MIKIR DULU KALO MAU KOMEN SESUATU. Kalo dirasa emang postingan yg gue lihat bikin eneg, marah dan emosi. Close tab and block.
Semoga kalian bisa mencerna tulisan gue ini in smart way yaa.
Semarang, 28 Maret 2016
Icha, 22y.o. Suka lemes kalo liat matanya mas Justin Bieber.
Yeah it's because, no no , no need excuses just me feel bit lazy to write down about my feels. My bad.
Seiring maraknya sosial media, banyak orang yg menggunakannya dengan berbagai versi. Menurut versi gue soscial media now days, be like :
- Cari ilmu, benefit network dan menghasilkan.
- Cari sensasi dengan nyinyirin segala macem kehidupan orang lain.
Jaman sekarang itu segala mudah, almost anything. Mau foto ala ala poster bintang iklan? modal handphone dan tutorial editing dari internet juga jadi. Mau bikin tutorial biar menginspirasi orang lain, upload aja ke youtube. Instagram? Mulai dari gallery handphone di upload sampe foto dan video yg bernilai komersil pun banyak.
Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii,
Pernah gak menyadari, bahwa semakin kesini kehidupan sesorang semakin transparant?
Almost anything we did, we posted it. Where you breakfast this morning, where you going last night, what dress you wear. and anything.
Kalo di industri kreatif sekarang, semakin terkenal orang itu semakin setiap jengkal hidupnya bisa dikomersilkan. Bisa dengan membuat daily life mereka atau hanya membuat video apapun yg ada mereka didalamnya.
Nahh, rakyat jelata kek gue ini hanya bisa menikmati atau mengomentari apa yg mereka suguhkan. Kalo gue pribadi, mengomentari mereka cuman dengan kekuatan batin. Cuman batin aja, lagian kalo gue pribadi "if i can't do like they did, at least i'll not spread hate by judging them in every their post". Gak ngerti? nah kan bisa google translate lah, orang bisa beli smartphone dan kuota, belajar aja gak mau.
Galak? Biarin. Orang ustad sama ustajah aja banyak yg nyinyir kok. Apalagi yg remahan biskuit kaya gue.
Gak bisa ya ingetin orang lewat jalur pribadi instead of "WOY BANGSAT, MASUK AJA KE NERAKA MALU MALUIN AGAMA LO".
Permisi, situ agamanya apa ? Bawa bawa agama tapi komen bar bar gitu?
Setau saya, agama manapun mengajarkan kebaikan dan tutur yg santun *ngemil tasbih*
"ASTAGHFIRULLAH MBAK, DOSA TAU BUKA BUKA AURAT KAYAK BEGITU. INGET AKHIRAT NJING"
Iya, boleh kok mengingatkan, tapi kan bisa bahasa yg kalem. Lagian kan bisa lewat jalur pribadi. Kalo sekiranya jalur pribadi gabisa, ya jalan terakhir didoakan untuk kebaikanya. BUKAN MALAH DISUMPAHIN. hishhhhh.
Disini gue curhat aja curhat, gak menyinggung manusia baik manapun. Cuman menyinggung manusia-manusia yg gak punya etika di dunia maya.
Atau malah terkadang bicara kasar kayak gitu gak buat apa-apa. Iya gak buat apa-apa, tujuan nya cuman caper. Cuman mon maap nih ya, yg baca bukan cuman idola situ, cuman orang2 lain juga. Yg malu siapa? ya situ.
Siklusnya kadang begini :
Bikin akun palsu - komen kasar sana sini - balesin komen yg nyiyir dia - perang komen - pas dibuka ig nya - akun bodong.
Atau
Punya acc bener - buat komen kasar/nyeleneh - perang komen - pembelaan diri sendiri - akunnya diprivate - pas dilaporin ke polisi - KICEP.
Yahhhh begitulah kehidupan dunia maya. Ya self reminder, tetep belajar, belajar etika dalam menggunakan internet. Lebih selektif untuk memosting sesuatu. Lebih banyak membaca. MIKIR DULU KALO MAU KOMEN SESUATU. Kalo dirasa emang postingan yg gue lihat bikin eneg, marah dan emosi. Close tab and block.
Semoga kalian bisa mencerna tulisan gue ini in smart way yaa.
Semarang, 28 Maret 2016
Icha, 22y.o. Suka lemes kalo liat matanya mas Justin Bieber.
Comments
Post a Comment